Sabtu, 26 Desember 2009
The True Power Of Water
Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (Q.S. Al Anbiya:30)
Dalam kitab-kitab tafsir klasik, ayat tadi diartikan bahwa tanpa air semua akan mati kehausan. Tetapi di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air.
Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama. Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita sadari. Bila air minum di suatu kota didoakan dengan serius untuk kesalehan, insya Allah semua penduduk yang meminumnya akan menjadi baik dan tidak beringas.
Rasulullah saw. bersabda, "Zamzam lima syuriba lahu", "Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya". Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang. Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh. Subhanallah ... Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan pesan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s.
Bila kita renungkan berpuluh ayat Al Quran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu menarik perhatian kita kepada air.
Bahwa air tidak sekadar benda mati. Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh lagi yang menunggu disingkap manusia. Islam adalah agama yang paling melekat dengan air. Shalat wajib perlu air wudlu 5 kali sehari. Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan. Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang dibakar. Tetapi kita belum melakukan zikir air. Kita masih perlakukan air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari. Astaghfirullah.
Seorang ilmuwan Jepang telah merintis. Ilmuwan muslim harus melanjutkan kajian kehidupan ini berdasarkan Al Quran dan hadis.
Wallahu a'lam ...
adopted from: INAFE 2006
tonitegarsahidi [at ]yahoo.com
tukang tebu paling ganteng se-asia tenggara
Idealis, Tubagus Ismail Lepas Gaji Besar Pilih Jual Es Tebu
Warga Menjuluki Tukang Tebu Terganteng
Tak banyak orang seperti Tubagus Muhammad Ismail. Ketika yang lain sulit mencari kerja, dia malah meninggalkan pekerjaan dengan gaji Rp 10 juta per bulan. Ismail lebih memilih berjualan es tebu keliling dan sales parfum murah.
---
ROMBONG es tebu itu dikerumuni ibu-ibu muda ketika melintas di kawasan Wage, Sidoarjo. Tawa riang dan canda mereka berbaur dengan suara anak-anak yang berebut membeli. Susana itu hampir terjadi tiap hari pukul 15.00-17.00.
Itulah rutinitas Tubagus Muhammad Ismail menjajakan es tebunya di kawasan tersebut. Pria 39 tahun itu berbeda dari penjual es tebu lain. Penampilannya rapi, bersih, pakaian necis, dan wangi. Dengan tinggi badan sekitar 170 cm, kulit putih, paras tampan, pria berdarah Banten-Sunda-Padang itu jauh dari mainstream penjual es tebu keliling.
Karena itu, tak heran Ismail merupakan tukang tebu favorit -setidaknya- di kawasan Wage. Seorang warga perumahan bahkan menjuluki Ismail sebagai tukang tebu terganteng se-Asia Tenggara.
Ada cerita, pernah seorang ibu yang naik sepeda terjebur got gara-gara meleng melihat Ismail nggenjot rombong tebunya. ''Tapi, saya tak tahu cerita persisnya seperti apa. Saya hanya diberi tahu tetangga saya,'' kata Ismail lalu tersenyum.
Pria ramah itu tak hanya punya nilai lebih dari segi fisik, tapi juga idealisme. Karena idealisme itulah dia memilih mundur dari pekerjaannya sebagai legal staff di sebuah perusahaan rokok besar di Surabaya. Padahal, di tempat tersebut, dia punya gaji cukup besar, Rp 10 juta per bulan.
Sementara hasil jualan es tebu keliling itu, paling banter dia dapat Rp 1,5 juta per bulan. ''Ini pendapat saya pribadi, bukan bermaksud memojokkan siapa-siapa,'' katanya. ''Saya merasa bahwa rokok adalah sesuatu yang mudharat-nya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Itulah yang membuat saya bimbang, saya bekerja di industri yang seperti itu,'' lanjut bapak satu anak tersebut. ''Makanya, saya lebih bahagia sekarang, meski pendapatan pas-pasan. Kedamaian hati, itu yang paling penting,'' sambungnya.
Ismail kemudian menuturkan kisahnya. ''Ketika kuliah, saya sudah bekerja di perusahaan advertising, anak perusahaan rokok itu,'' katanya. Itu terjadi pada 1991 saat kuliahnya di Fakultas Hukum Untag memasuki tahap akhir. Setahun kemudian, dia dipindahkan ke induknya, bagian legal department. ''Waktu pindah, saya belum lulus,'' paparnya.
Ismail baru lulus setahun kemudian. Kelulusan itu mendongkrak eselon dan gajinya di perusahaan tersebut. Konditenya selalu baik. Pelan-pelan gajinya naik. Karena tempatnya bekerja merupakan salah satu perusahaan dengan rate gaji tertinggi di Surabaya, Ismail hidup berkecukupan.
Hidupnya mapan, tinggal di rumah tipe 45 di Griyo Wage Asri. ''Hingga saya resign pada 2007, gaji saya Rp 10 juta. Itu belum termasuk bonus dan tunjangan lain,'' kenangnya.
Meski gajinya besar, dia selalu gelisah. Puncaknya terjadi pada 2005. ''Saya merasa industri tempat saya bekerja tidak cocok dengan hati nurani saya,'' tuturnya. Rokok, bagi Ismail, adalah hal paling merugikan dalam kehidupan. Terutama dari sudut pandang imannya.
Ismail memang religius. ''Sejak kecil, orang tua saya selalu menekankan nilai-nilai Islam yang kuat kepada saya,'' paparnya. Ajaran itu terus terbawa hingga sekarang. Karena itu, Ismail selalu berusaha ikut pengajian di mana pun. ''Untuk menambah ilmu,'' tuturnya.
Hampir semua pengajian di Surabaya dan Sidoarjo pernah dia datangi. Bahkan, dia selalu menyempatkan ikut kuliah subuh di TVRI. Tapi, dia mengaku tak ikut sebuah organisasi keagamaan apa pun. ''Saya tak ikut PKS atau apa pun. Saya lebih suka begini saja,'' katanya.
Dalam Islam, rokok dianggap makruh (sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan). Bahkan, sebagian ulama menilai haram. ''Itu yang memengaruhi pemikiran saya,'' katanya.
Apalagi, ikhwan-ikhwan (saudara) sepengajian sering mengingatkan dia. Juga mengirim e-mail berisi tulisan dan gambar tentang akibat merokok. ''Ngeri, ngeri, kalau melihat gambarnya. Paru-paru yang hitam membusuk, orang yang kondisinya sekarat, wahh... pokoknya mengerikan,'' tuturnya.
Satu pemikiran mulai menusuk dirinya. ''Masak sih saya memberi makan anak dan istri dengan uang yang dihasilkan dari industri yang merusak masyarakat,'' katanya lalu buru-buru menambahkan bahwa itu pendapatnya pribadi.
Sejak itu, kinerja Ismail melorot drastis. Manajemen perusahaan melihat perubahan tersebut. Manajemen yang bijak mengajak Ismail berbicara dari hati ke hati. Karena memang sudah bimbang, Ismail memutuskan mundur dari perusahaan pada Juni 2007. ''Saya akan merugikan perusahaan bila tidak bisa kerja maksimal. Karena situasinya seperti itu, saya pikir inilah titik untuk hijrah. Saya keluar secara baik-baik,'' urainya.
Atas jasa-jasanya selama 16 tahun bekerja, perusahaan memberi pesangon Rp 400 juta. Selepas dari perusahaan, Ismail melakukan apa saja yang halal untuk menyambung hidup. Di antaranya, menjadi sales parfum tiruan. ''Saya menemukan dunia yang asyik. Ternyata, saya juga punya potensi di bidang marketing,'' katanya dengan mata berbinar.
Untuk menambah penghasilan, Ismail berjualan es tebu. ''Saya bertemu pemilik Mr Tebu dan saya membeli franchise-nya seharga Rp 10 juta. Itu sudah dapat rombong dan peralatannya,'' tuturnya. Dia menggenjot sendiri rombong tersebut.
Perubahan hidup itu membuat Sri Lestari -istri yang kini telah berpisah- kaget. Kata-kata seperti terus kerjo opo, Pa? sering kali terucap. Ketika Ismail memutuskan menggenjot sendiri rombong es tebunya, Sri nyaris tak percaya. ''Sing bener ae, Pa?'' ujar Sri sebagaimana ditirukan Ismail.
Namun, Ismail bergeming. Melihat keteguhan hati suaminya, Sri bisa memahami. ''Apalagi, tetap harus ada penghasilan kan,'' katanya. Ismail tak bersedia mengungkapkan alasan pisah dari istrinya.
Selain parfum dan es tebu, Ismail mencoba jual beli apa saja. Mulai seprai hingga mobil. Namun, hanya eceran. ''Maklum, dana terbatas dan penghasilan harus ditingkatkan,'' ungkapnya.
Dari berjualan parfum, Ismail hanya mendapatkan rata-rata Rp 600 ribu per bulan, sedangkan dari es tebu dapat Rp 700 ribu-Rp 800 ribu. ''Tapi, saya bangga dengan pilihan ini. Meski hanya jadi tukang es tebu dan sales parfum, saya jauh lebih berbahagia daripada saat masih kerja di industri rokok,'' tegasnya. (*/cfu)
review sang pemimpi
Satu lagi film wajib tonton asli Indonesia, Sang Pemimpi. Film yang diadaptasi dari novel inspiratif karya Andrea Hirata itu berkisah tentang...kayaknya ga usah dijelasin lagi, udah pada tau kan,hehe. Gw mau share tentang hal lain yang kayaknya jarang dibahas. Totally, Sang Pemimpi bukan film yang bikin kita menyesal ngeluarin duit tiket bioskop. Dari sisi alur, Film ini patut dihadiahi tepuk tangan. Buat orang yang nonton sebelum baca bukunya, pasti penasaran sama tokoh yang namanya Arai, bahkan sangat mungkin mereka suudzon sama tokoh yang dimainkan sama Nazril Irham itu, soalnya di awal film, Lukman Sardi yang jadi Ikal (meranin tokoh Ikal maksudnya, bukan rambutnya jadi ikal) sempat mencela-cela Arai, katanya Arai itu penipu, dia sumber semua kesengsaraannya saat itu. Tapi setelah diceritain siapa itu Arai, penonton pasti ga ada yang ga setuju kalo Arai adalah sosok yang pengen mereka tiru. Keindahan aransemen cerita dalam film juga ada di adegan waktu mereka kecil, pas Arai sama Ikal mau beli bahan-bahan kue dari uang tabungan mereka. Disana mereka ceritanya berantem gara-gara Arai ga bilang2 dulu ke Ikal kalo ternyata uang tabungannya selama bertahun-tahun malah Cuma dibeliin bahan kue. Ikal belum tahu, kalo ternyata bahan2 itu mau dikasih ke Cik Maryamah buat modal usaha. Balik lagi ke masalah berantem, jadi pas mereka rebutan duit di toko itu, mereka sempet berantakin tu toko, sampe ada kapuk (apa bulu?) yang jatuh, trus ketiup angin dari kipas, trus anak kecil yang nonton mereka berantem bilang kalo itu salju, akhirnya duel mereka berakhir karena semua takjub liat pemandangan itu. Ternyata di akhir film, Arai sama Ikal yang udah nyampe Brusell inget sama kejadian di toko itu, soalnya mereka bener2 ngerasain salju yang asli turun. Itu dari masalah aransemen adegan ya, sekarang kita liat masalah visual. Satu hal yang jadi ciri khas plus senjata visual andalan di film ini adalah, teknik change focus. Selain change focus, ada juga teknik visual yang nambahin kesan dramatis di sana, contohnya liatin termos doang, trus liatin objek apa gitu, pokonya kesannya tu kayak lama, sepi. Selain itu, ada juga efek yang menurut gw jadi nilai minus. Inget ga, pas Ikal sama Arai kecil di perahu, Arai malah ngehibur Ikal, padahal menurut Ikal sendiri, harusnya dialah yang dihibur. Pertamanya, Arai ngajak Ikal maen gasing, tapi gasingnya jatoh ke air gara2 Ikal, trus Arai ngeluarin serangga dari kotak ajaibnya, nah serangga jadi-jadian itulah masalahnya. Menurut gw, masih keliatan kalo itu serangga buatan komputer, bukan serangga asli, jadi rasanya kurang nonjok aja gitu. Tapi gw ga tau pasti apa itu serangga asli yang dipake syuting apa bener2 serangga siluman, soalnya gw nonton di baris ketiga (maklum, premier.hehe), disamping pula, jadi gambarnya mungkin jadi keliatan kayak serangga sintesis. Sekarang kita ngomongin indera pendengaran. Senjata audio Sang Pemimpi menurut gw adalah, kata2 mutiara. Sumpah ya, keren2 kata2nya, inspirational. Tapi ada kata2 bagus yg dilewatin dari bukunya. Kata2 yg bilang bahwa “hidup itu kayak menyusun puzzle, carilah kepingan puzzle-mu kemanapun”, kata2 itu harusnya dibilang sama pak Balia yang diperankan sama Nugie. Kata2 yg paling gw inget diantaranya adalah “Berhentilah di tempat sains, sastra, dan seni berkembang, di sorbone. Yang penting bukan seberapa besar mimpi kamu, tapi seberapa besar kamu untuk mimpi2 itu”. pas bilang tempat sains, sastra dan seni berkembang, gw jadi inget kampus gw tercinta. Gw pengen ketiga hal itu juga berkembang di kampus hijau. Soal sains, ipb kan udah punya pesta sains yg bener2 khas dan ga ada di tempat lain. Nah buat seni dan sastra, kayaknya belum ada yg skalanya sebesar JGTC misalnya. IPB BLOGGING DAY bisa kita jadiin event khas IPB buat ngembangin aspek sastra (blog masuk sastra juga kan) buat ningkatin kualitas pengembangan SDM. Di ranah seni, ipb punya genus, ato fotranusa (genusnya bem km totalitas perjuangan yg dipimpin kak gema) yang juga ciri khas kampus bhineka tunggal ika ini. Tapi gw tetep bangga sama semua yang ada disini. Apresiasi seni disini juga udah mulai “dipermudah”, ga kayak jaman bang dika dkk.hehe, setidaknya tiap beberapa bulan, ada lah acara seni di kampus kita, tinggal dipersering aja.hehe. kok jadi ngomongin ipb? Well, balik lagi ke Sang Pemimpi, eh sampe mana tadi? Oiya, senjata audio, selain kata mutiara yah, tentu saja original soundtrack. Gw suka bgt sama lagunya apatis yang dinyanyiin ipang. Ipang emang ajib, suaranya khas, lagunya cocok, liriknya mantap. Mulai dari lagu sahabat kecil yang ada di ost sang pemimpi, gw udah demen sama lagu2nya ipang. Di album ost sang pemimpi, si rendy yang jadi arai ikut sumbang suara. Ada 3 lagu yang dia nyanyiin buat album ini, judulnya Zakiah Nurmala, Mengejar Mimpi, sama Fatwa Pujangga. Lagu yg disebutin terakhir adalah lagu yang dinyanyiin Arai di depan rumahnya Zakiah Nurmala. Btw, c zakiah nurmala cakep yah, nama aslinya maudy ayunda. Kata seorang wartawan, seperti yg diberitakan di rollingstones.co.id, c maudy ini bisa jadi the next dian sastro, yay!!! Maudy ternyata nyanyi juga di album ini, nyanyi bertiga sama rendy & cludia di lagu mengejar mimpi. Trus di album itu juga, ada sebuah band yang di dalemnya ada c salman aristo, penulis skenario itu film. Hebat ya si salman, selain nulis skenario, dia juga maen bas di silentium yg nyanyiin lagu “para pemimpi” di album itu. liriknya juga bagus, katanya “hidup itu sederhana, berani bermimpi lalu mewujudkannya”. Kejutan lain di album ost ini juga ada di lagu cinta gila. Tu lagu dinyanyiin sama ungu, tapi digubah sama adrea hirata, wow!!! Tapi agak ngedangdut sih, maklum, andrea kan korban kharisma rhoma irama.haha. senjata audio ketiga di film yang berdurasi sekitar dua jam itu adalah unsur musikal di filmnya, jadi itu kayak film musikal, tapi ga fifty:fifty, yah 20% lah, unsur musikalnya, sisanya tentu saja aspek emosional.hehe. dengan adanya musik di film itu, penonton jadi ga bosen nonton, ada selingan gitu. Keuntungan lainnya, album ost nya sekalian dipromosiin.haha. seru yah, kalo jadi komentator, tapi semoga kita ga stuck di kursi komentator, semoga suatu hari nanti kita belajar dari film ini buat bikin film yg lebih bagus. Amiiiin. Anyway, gw lagi pengen nyoba bikin film nih. Ceritanya gw udah bikin skenario, ceritanya diangkat dari cerpen. Yang mau baca silahkan klik posting gw yang judulnya bagian yang hilang.aslinya rapi, tapi kok jadi berantakan gitu ya.hehe. Semoga suatu hari, gw bisa nyutradarain tu film (selain nulisin skenario), biar filmnya jadi sesuai sama gaya gw sendiri.hehe. Aspek ketiga yang akan kita bahas adalah tentang penokohan. Siap2 kencengin seat belt yah, ad sureprisenya disini. Novel2 Andrea Hirata memang kaya sama tokoh. di dua film yg diadaptasi dari bukunya, Ikal ga 100% jadi tokoh sentral. Di laskar pelangi, lintang jadi center of point-nya, nah di sang pemimpi, giliran arai naik panggung, baru di edensor kayaknya, sosok ikal baru bener2 dominan. Salah satu hal yang disesalkan dari laskar pelangi adalah, ga semua anggota laskar pelangi diceritain endingnya, padahal seru tuh. Kalo dibukunya kan diceritain kalo lintang putus sekolah, a kiong nikah sama siapa teh c satu2nya cewe itu, trus trapani jadi gila, mahar jadi guru, trus kucai jadi anggota DPR, dll. Di sang pemimpi sendiri, keliatan ga ada masalah sama penokohan. Eh, c rieke dyah pitaloka all out ya actingnya, masa pas di akhir, dia nangis sampe idungnya meler2 gitu.hehe. ok, akhirnya, inilah yg gw maksud sureprise. Mungkin ga sureprise lagi buat ente2 yg udah tau, soalnya ini info lama, jadi maap2 nih kalo repost.hehe. jadi kawan, suatu hari gw nonton liputan 6, disana ada edisi spesial menapaki jejak laskar pelangi gitu, wawancarain laskar pelangi yang asli. Gw sempet nonton mahar yg udah jadi guru, a kiong yg buka warung kopi, kucai yg jadi anggota DPRD, sampe episode yg ngebahas lintang. Ternyata pemirsa, setelah dilakukan penelusuran ke TKP, di daerah pantai itu ga pernah ada yang namanya lintang, di daerah lain juga setelah dicari ga ada tuh c lintang. Jadi, laskar pelangi yang katanya diangkat dari kisah nyata itu gimana nasibnya? Jadi begini, menurut mahar, c lintang itu memang tidak pernah ada, menurut bu mus, beliau lupa apakah lintang itu ada ato nggak, trus menurut kucai, lintang itu ya ikal tea, jadi ikal=lintang=andrea hirata. Wanuh, kok begitu yah. Awalnya gw juga kaget sama rada2 ilpil, jadi kurang nendang rasanya sekarang. Tapi andrea hirata akhirnya kasih penjelasan, katanya seingat gw, ini kan novel, memang diilhami dari kejadian nyata, tapi tidak semua yang terjadi diceritakan, begitu katanya. Trus menurut gw ya, mungkin aja lintang itu ada, tapi naman aslinya bukan lintang, jadinya pada ga kenal. Terlepas dari nyata atau tidaknya c lintang, anak bangsa yg cerdas tapi putus sekolah gw amini memang ada. Tanggal 18-20 Desember, gw berkesempatan melaksanakan praktek lapang ke sebuah daerah di Bogor yg kurang lebih mirip sama belitong, namanya Rumpin. Daerahnya kaya SDA (kalo di belitong timah, di rumpin pasir) tapi kualitas ekonomi masyarakatnya belum terlalu maju. Rumah warga yg gw tempati adalah rumah seorang ibu yang punya putri yang berprestasi, bahkan ga hanya di sekolah, tapi juga udah jago di luar sekolah. tapi sayang dia putus sekolah di SMP, akhirnya anaknya itu kerja di Tangerang, namanya Odi. Ancaman yang sama juga menghantui adiknya, Dio. C dio ini masih SD, prestasinya di kelas bagus, tapi sayang, ibunya mengeluhkan biaya sekolah. Buat nerangin rumahnya aja tu ibu harus numpang listrik ke tetangga. Intinya pesan yang ingin disampaikan Andrea Hirata di novel2nya, khususnya laskar pelangi yang mengekspose lintang, adalah bahwa betapa pendidikan adalah sesuatu yang didambakan banyak orang di belahan lain bumi Indonesia ini, lalu kenapa kita yang sudah dikaruniai kesempatan pendidikan begini tinggi masih mengeluh? (banyak tugas ngeluh, mau ujian ngeluh, dll) Tidak amanah? (pas kuliah bolos, ilmu yang udah didapet ga diamalkan, dll) Nikmat Tuhanmu yang mana yang hendak kau dustakan?
bagian yang hilang
Cerita: Saepul Rizal
Skenario: Rheza Ardiansyah
PROFIL TOKOH
TUNGGAL KECIL
Tunggal kecil adalah seorang anak berusia 10 tahun. Wajahnya bulat, gaya rambut berponi, pendiam. Tunggal kecil muncul saat RATMI dikabari bahwa suaminya meninggal.
TUNGGAL
Tunggal adalah sosok pesakitan berusia 18 tahun. Badannya kurus kering, muka pucat, rambut pendek.
RATMI
RATMI adalah ibu TUNGGAL. Dia adalah sosok ibu yang lembut. Hobinya adalah memintal baju hangat.
SUAMI RATMI
SUAMI RATMI adalah sosok yang pendiam dan berperawakan kurus, berkulit gelap.
LELAKI PENCARI KAYU
Sosok ini muncul di awal film. Ia adalah seorang tua berusia sekitar 50 tahun.
WANITA PENCARI KAYU
Sosok ini digambarkan oleh ibu muda berusia 30 tahun yang penakut.
ANAK WANITA PENCARI KAYU
Anak berusia 10 tahun yang polos dan penuh rasa ingin tahu.
LELAKI PEMBERI KABAR
Ia adalah rekan kerja SUAMI RATMI. Ia bersifat terburu-buru.
DOKTER
Lelaki ini adalah dokter yang ramah. Usianya sekitar 25 tahun.
SKENARIO
1. EXT. RUMAH TUNGGAL, SORE
LELAKI PENCARI KAYU, RATMI
FADE IN
Suasana sore, view ESTABLISH dari atas bukit, LONG SHOT rumah Tunggal dengan background langit dan kaki bukit. Ada burung terbang di kejauhan. Kamera TILT DOWN. Dari belakang kamera LELAKI PENCARI KAYU jalan ke depan kamera menuju bawah bukit melewati rumah Tunggal.
TUNGGAL (VO)
Rumahku memang berada di daerah yang lebih atas dibandingkan rumah yang lain. Rumah warga lain membentuk perkampungan kecil di kaki bukit. Rumahku terpisah sendiri. Itulah yang membuatku hanya memiliki sedikit teman karena jarang berinteraksi dengan warga lain. Kadang warga hanya lewat di depan rumahku selepas mencari kayu bakar di daerah atas bukit.
CUT TO
2. EXT. RUMAH TUNGGAL, SORE
LELAKI PENCARI KAYU, RATMI
View kamera dari atas kanan rumah, TILT DOWN. LELAKI PENCARI KAYU BAKAR LEWAT. ZOOM IN ke dalam rumah, ada RATMI sedang merajut. Kamera MEDIUM CLOSE UP ke RATMI.
TUNGGAL (VO)
Aku tinggal berdua dengan ibuku. Ayahku adalah seorang pedagang dan buruh serabutan yang berjualan ke daerah perkotaan. Sering kali ia tidak pulang selama berbulan-bulan karena pekerjaannya itu.
CUT TO
3. EXT. RUMAH TUNGGAL, PAGI
LELAKI PEMBERI KABAR, RATMI, TUNGGAL KECIL
View ESTABLISH rumah Tunggal, kamera dari kanan bawah rumah, TILT UP, dari belakang datang LELAKI PEMBERI KABAR, jalan cepat menuju rumah Tunggal.
4. INT. RUMAH TUNGGAL, PAGI
LELAKI PEMBERI KABAR, RATMI, TUNGGAL KECIL
LELAKI PEMBERI KABAR tidak masuk ke dalam rumah, RATMI dan TUNGGAL mendengarkan dari depan pintu. Kamera PAN RIGHT dari belakang RATMI dan TUNGGAL KECIL.
LELAKI PEMBERI KABAR
RATMI, kamu yang sabar ya, suamimu meninggal. Aku melihatnya sendiri. Tapi aku tak tahu pasti apa penyebabnya. Rumah sakit sedang mengurusnya. Jenazahnya akan dikirim kesini besok. Aku harus pergi dulu, kamu yang tabah ya.
CUT TO
5. INT. RUMAH TUNGGAL, PAGI
LELAKI PEMBERI KABAR, RATMI, TUNGGAL KECIL
Kamera view wajah TUNGGAL KECIL disamping ibunya. TUNGGAL KECIL melirik ke wajah RATMI, kamera TILT UP sebatas pipi RATMI, air mata mengalir di pipi RATMI.
FADE OUT
6. EXT. RUMAH TUNGGAL, SORE
FADE IN
Suasana sore, view ESTABLISH dari atas bukit, LONG SHOT rumah tunggal, burung terbang di kejauhan. Di samping rumah Tunggal ada kuburan.
TUNGGAL (VO)
Sudah 6 tahun berlalu. Ayahku dikuburkan di samping rumah atas permintaan ibu.
CUT TO
7. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
TUNGGAL
Kamera ZOOM IN dari atas ranjang ke arah wajah TUNGGAL yang sedang tidur.
TUNGGAL (VO)
Ibu tak pernah membangunkan aku jika aku tertidur. Bukan karena kasihan, tapi karena aku memang sering tertidur tak kenal waktu. lebih tepatnya, tak sadarkan diri.
CUT TO
8. INT RUANG PERIKSA, SIANG
DOKTER, RATMI, TUNGGAL KECIL
CLOSE UP wajah DOKTER yang sedang memberi penjelasan ke RATMI. Kamera ZOOM OUT sampai ke pintu ruangan. Di samping pintu ada TUNGGAL, kamera CLOSE UP TUNGGAL KECIL.
TUNGGAL (VO)
Tiga tahun setelah ayahku meninggal, aku divonis terkena kanker sel darah putih, tubuhku melemah, aku sangat rapuh.
DISOLVE TO
9. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
CLOSE UP wajah TUNGGAL, TUNGGAL jalan ke arah jendela, Kamera dari belakang kiri TUNGGAL.
CUT TO
10. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
Kamera dari dalam kamar shot ke luar jendela, ada WANITA PENCARI KAYU BAKAR dan anaknya. ANAK WANITA PENCARI KAYU BAKAR menunjuk ke jendela.
CUT TO
11. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
BIG CLOSE UP wajah TUNGGAL senyum. Kamera dari luar jendela, di jendela ada pantulan bayangan WANITA PENCARI KAYU BAKAR dan anaknya. Wajah TUNGGAL berubah dari senyum jadi ekspresi merasa aneh.
CUT TO
12. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
Kamera dari dalam kamar TUNGGAL, shot ke luar jendela. WANITA PENCARI KAYU BAKAR menarik tangan anaknya sambil berpaling dari jendela kamar TUNGGAL.
13. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
TUNGGAL, RATMI
Kamera ESTABLISH ke RATMI, background pintu kamar TUNGGAL. RATMI sedang menyulam, TUNGGAL keluar dari kamarnya.
RATMI
Sudah bangun nak? Tidurmu lebih lama dari biasanya kali ini. Makanlah, ibu baru selesai, mumpung masih hangat.
TUNGGAL lalu duduk di meja makan di belakang kursi ibunya.
CUT TO
14. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
TUNGGAL, RATMI
Kamera PAN RIGHT shot RATMI background TUNGGAL sedang makan.
CUT TO
15. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
RATMI, TUNGGAL
Kamera dari atas TUNGGAL. TUNGGAL selesai makan, piringnya digeser ke depan, di atas taplak tempat piring tadi, ada noda darah yang sudah menghitam.
CLOSE UP kamera dari bawah, kamera TILT UP, wajah TUNGGAL heran.
CUT TO
16. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
RATMI, TUNGGAL
Kamera dari kanan wajah TUNGGAL. TUNGGAL masih nunduk.
RATMI
Enak makanannya?
TUNGGAL nengok ke arah ibunya yang memunggungi meja makan.
TUNGGAL
Makanan ibu selalu enak
MEDIUM CLOSE UP RATMI,kamera PAN RIGHT. background TUNGGAL. Background blur.
RATMI
Ibu pikir kamu bosan
[hening]
RATMI
Rajutan ibu ini pasti bagus, sebentar lagi selesai.
CHANGE FOCUS, TUNGGAL beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju RATMI. TUNGGAL duduk di depan kursi RATMI.
TUNGGAL
Ibu tak perlu merajutkan baju hangat terus untukku, lebih baik ibu istirahat.
RATMI
Ibu senang sekali merajut. Lagipula yang ini bukan untuk kamu. [jeda] ibu menunggu seseorang. Ini hadiah untuknya. Sudah lama ibu...
Ekspresi wajah RATMI berubah.
RATMI
Kamu tak apa-apa nak?
TUNGGAL memegang kepalanya. Kamera dari depan bawah kursi RATMI. TUNGGAL akhirnya terjatuh di depan ibunya, kepala TUNGGAL jatuh di depan kamera.
CUT TO
17. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
TUNGGAL
CLOSE UP wajah TUNGGAL yg tertidur di lantai. Mata TUNGGAL terbuka perlahan. Ekspresi wajah TUNGGAL jadi kaget.
18. INT. RUMAH TUNGGAL, SORE
TUNGGAL
Kamera TILT DOWN di belakang kepala TUNGGAL, background kuburan jadi ada 2.
FADE OUT
19. INT. KAMAR TUNGGAL, MALAM
TUNGGAL
FADE IN
BIG CLOSE UP TUNGGAL, pelan-pelan membuka mata.
Kamera di belakang kiri atas TUNGGAL. TUNGGAL jalan ke arah jendela.
Kamera dari luar kamar ke jendela kamar TUNGGAL. CLOSE UP TUNGGAL.
Samar-samar terdengar suara RATMI yang mengobrol dengan seseorang. TUNGGAL melirik ke kiri.
RATMI
Kamu datang tepat waktu mas, aku baru selesai masak. Masakan kesukaanmu, sayur asem dan tempe goreng.
Kamera dari belakang TUNGGAL. TUNGGAL maju ke arah pintu kamar perlahan-lahan.
Kamera dari belakang tirai pintu kamar TUNGGAL. TUNGGAL menyibak tirai perlahan, setelah tirai terbuka lebar, SILAU.
CUT TO
20. INT. RUANG UTAMA, MALAM
TUNGGAL, RATMI, SUAMI RATMI
FADE IN FROM WHITE
Kamera dari belakang atas kepala TUNGGAL, shot meja makan, ada RATMI dan suaminya sedang duduk.
RATMI
Kemari nak, kita makan bersama malam ini. Orang yang ibu tunggu sudah datang. Lihatlah, ayahmu tampak tampan sekali menggunakan baju hangat buatan ibu. Ayo nak, duduklah di kursimu seperti biasa.
TUNGGAL lalu duduk di kursinya, kamera dari meja makan sampai TUNGGAL duduk.
21. INT. RUANG UTAMA, MALAM
RATMI, TUNGGAL, SUAMI RATMI
Kamera PAN RIGHT, shot berurutan, SUAMI RATMI, TUNGGAL, RATMI. Background jendela yang tembus ke kuburan.
TUNGGAL
Kenapa sekarang kuburannya ada tiga bu? Siapa yang dikubur disamping ayah?
CUT TO
22. INT. RUANG UTAMA, MALAM
RATMI, TUNGGAL, SUAMI RATMI
RATMI menoleh ke suaminya.
RATMI
Aku memang belum memberitahu TUNGGAL mas.
RATMI menoleh ke TUNGGAL
RATMI
Pasti kau tahu siapa yang akan dikubur di sebelah ayahmu. [jeda] tentu saja itu kuburan kita, kuburan ibu dan kamu, nak.
CUT TO
23. INT. KAMAR TUNGGAL, MALAM
TUNGGAL, RATMI
Kamera CLOSE UP dari samping wajah TUNGGAL yang sedang tidur, background pintu kamar. RATMI masuk kamar, CHANGE FOCUS ke RATMI yang masuk kamar.
Kamera berputar melingkari RATMI yang menggoyang-goyang tubuh TUNGGAL untuk membangunkannya. RATMI menempelkan telinganya di dada TUNGGAL. TUNGGAL tidak bangun, RATMI menangis.
FADE OUT
24. INT. RUANG UTAMA, MALAM
RATMI
FADE IN
Kamera TILT DOWN di atas kepala RATMI yang duduk di kursi TUNGGAL. Di meja di depan RATMI ada pisau, lalu RATMI mengambil pisau itu.
FADE OUT
25. SCREEN BLACKOUT
RATMI (VO)
Tapi ibu senang, warga yang menemukan kita mengerti. Mereka menguburkan kita bersebelahan. Dan ibu lebih senang lagi karena sekarang ayahmua telah kembali dan kita berkumpul lagi
THE END
(FADE IN-FADE OUT TEXT)
secrets of the furious five
Ga ada yang ga setuju, kalo kungfu panda emang tontonan yang amat sangat bermutu. Selain tampilan animasi yang canggih, cerita yang bagus, pesan2 dari tiap adegannya pun betul2 mendidik. Seorang teman (kalo ga salah arga, waktu kumpul klip di kantin GM) ngasih tau kalo kungfu panda ternyata ada sekuelnya. Katanya download aja di indowebster. Sampe saat ini, gw belum sempet download tu film, tapi alhamdulillahnya, lanjutan kungfu panda itu udah tayang di TV, tepatnya tanggal 26 Desember jam setengah 6 sore di R**I. Film berdurasi setengah jam ini (ditambah iklan) nyeritain tentang masa lalu lima pendekar yang tergabung dalam kelompok the furious five. Bukan kungfu panda namanya kalo ga ada pesan moral di dalamnya.hehe, makanya gw merasa terpanggil buat nyeritain film itu, khususnya buat yang belum nonton. Ga usah banyak lagi cingcong, langsung aja kita simak, the secret of the furious five. Here we go!
Cerita diawali sama po dan master shifu yang mau ngajarin kungfu ke anak2 kecil. Kata shifu, kungfu harus diajarkan ke tiap generasi. Trus, po disuruh ngajar, si master pulang dulu. Awalnya po kesulitan ngendaliin anak didiknya, mereka pada bandel, ga mau denger po, tapi akhirnya mereka nurut juga buat duduk rapi. Setelah siap, po langsung bilang kalo kungfu itu ga Cuma belajar nendang ato mukul, tapi juga ada inner value-nya. Sebagai contoh, po nyeritain masa lalu the furious five.
Mantis
Pendekar serangga ini memang dari awal udah jago. Gerakannya cepet, tapi sayangnya dia ga sabaran. Menurutnya semua hal yang ada di sekitarnya bergerak sangat lamban. Suatu hari dia diminta tolong sama domba buat balas dendam ke buaya. Akhirnya berangkatlah c mantis ke markas buaya. Tapi karena ketidaksabarannya yang berkombinasi sama kecerobohan, mantis terperangkap jebakan buaya, mantis pun dipenjara. Selama di penjara, dia berpikir tentang kekurangannya. Akhirnya dia sadar bahwa dalam melakukan sesuatu, harus punya perencanaan dan jangan terburu-buru. Buat nipu buaya, mantis pun pura2 mati. Pas pintu penjara dibuka, dihajarlah tu buaya, akhirnya mantis menang.
Ular
Once upon a time, hiduplah seorang pendekar ular yang senjata andalannya adalah taringnya. Si pendekar lalu punya anak, tapi anaknya ga punya taring, jadi ga bisa ngwarisin ilmu bapaknya. Orangtua si ular sedih, tapi tu anak selalu menghibur dengan menari pita. Suatu hari, ada monster gorila menyerang kota, nantangin pendekar ular. Pas pendekar ular gigit tu gorila, taringnya rontok. Akhirnya anaknya berani ngelawan gorila dengan jurus tari pita andalannya. Pendekar ular pun tetep bangga sama anaknya.
Bango
Si bango ini awalnya Cuma tukang sapu. Suatu hari ada seleksi buat jadi pendekar. Mr. Bango pengen banget ikutan, tapi dia sadar diri, dia Cuma tukang sapu, peot, lemah, dll. Tapi ada temennya yang nyemangatin, katanya ikutan aja. Dari situ si bango jadi semangat, tiap hari dia latihan. Pas hari H, bango sempet diejek sama peserta lain, gara2 kakinya kecil, keliatan lemah, dll. Awalnya bango nyerah sama komentar itu, tapi pas dia ga sengaja nyoba, ternyata mampu, malah Cuma dia yang bisa lewatin rintangannya. Akhirnya luluslah dia jadi pendekar.
Harimau
Di film kungfu panda, nona tigress pernah diceritain waktu kecilnya, waktu dia diajarin shifu tapi shifu jutek gara2 sakit hati sama tai lung. Nah di film ini, diceritain gimana awalnya harimau betina itu bisa nyampe di rumah shifu. Jadi awalnya tigress hidup di sebuah panti asuhan, tapi dia ditakuti, soalnya kan serem, trus dia ga mampu ngendaliin kekuatannya. Tigress selalu ditakuti dan dikucilkan, sampe datanglah master shifu, nolong tigress ngendaliin kekuatannya, dia dilatih sampe temen2nya udah ga takut lagi sama tigress. setelah tokoh yang suaranya diisi sama angelina jolie ini betah di panti, masalah baru datang. Anak2 lain udah pada pergi dari panti, banyak yang udah diadopsi, tinggal tigress sendirian. Dengan sikapnya yang dingin, lalu master shifu datang, ngajak tigress buat tinggal sama dia. Jadilah tigress murid shifu dan jadi the furious five, bahkan dijagokan jadi pendekar naga.
Monyet
Monyet ini punya cerita yang unik plus kocak. Semula dia hanya monyet pembuat kekacauan, dia selalu ganggu penduduk dengan jatuhin kulit pisang di jalan. Trus penduduk minta tolong sama pendekar lain buat ngusir tu monyet. Tapi selalu mereka berhasil dikalahkan monyet, karena monyet punya jurus andalan, melorotin celana lawan. Setelah sekian pendekar menyerah, datanglah master oogway. Keuntungan oogway dalam menghadapi monyet adalah, dia ga pake celana. Endingnya, monyet kalah. Ternyata yah, monyet itu pernah punya pengalaman buruk, makanya dia jadi nakal. Suatu hari monyet pernah kepeleset kulit pisang, jatoh, pas berdiri lagi, celananya melorot, trus diketawain orang2. Nah disitulah dendam tumbuh di hati monyet. Tapi berkat oogway, dia insap dan diangkat jadi murid.
Setelah nyeritain the furious five, datanglah master shifu. Trus shifu nanya ke anak2, mereka dapet pelajaran apa. Trus anak2 pada jawab kalo mereka dapet pelajaran bahwa kungfu itu ga Cuma berantem, tapi juga belajar bersabar, berani, percaya diri, dll. Kungfu panda, film itu ibaratnya training motivasi dalam bentuk yang lebih menarik. Yang belum nonton, buruan tongkrongin tu film, dijamin puas.