Senin, 25 Juni 2012

Vektor

Saya sedang jatuh cinta dengan sebuah gaya seni visual. Saya lalu coba-coba bikin karya WPAP gitu, objeknya teman-teman saya yang dipindahtugaskan ke berbagai daerah. Meski berniat membuat WPAP, ternyata saya baru bisa bikin vektor biasa, ga gampang ternyata membayangkan dan membentuk garis sama gabungin warna biar ga terkesan norak. Saya akan berbagi tentang cara membuatnya.


Pertama, foto asli objek kamu siapin. Saya nyusun potongan empat foto di bawah ini dengan bantuan Corel Draw X4.




Setelah itu, foto tadi diolah di Adobe Photoshop, lalu dikasih efek posterize. Posterize itu adanya di menu Image, Adjustment, Posterize. Pasang angka yang kira-kira enak buat kamu ngejiplaknya entar, yang warnanya menyebar relatif rata dan ga terlalu banyak. Angka 3-5 cukup ideal buat ngebentuk kompartemen warna yang enak.




Setelah di-posterize, fotonya langsung diolah lagi di Corel Draw. Layer/gambar yang ada di Photoshop langsung aja di-drag and drops ke Corel, bisa kok. Nah setealah itu, barulah garis-garis warna yang keliatan di foto awal, dijiplak ulang. Ciri khas WPAP itu ga ada lengkung, jadi garis lurus semua, nah saya menerapkan prinsip itu, karena niatnya kan emang mau bikin WPAP, meskipun gagal karena ga sekeren WPAP umumnya. Hahaha. Nah, pewarnaannya disesuaikan dulu sama warna asli, jadi pake color picker di Corel, akhirnya jadilah begini. Oh iya, saya pake patokan warna Achy (yang paling kiri) sebagai acuan buat warna lainnya.




Nah setelah itu, barulah kita bereksperimen dengan warna. Sebenarnya ciri WPAP soal warna, adalah penggunaan warna terang yang saling bertabrakan, kontrak gitu bedanya. Tapi kok pas saya pilih warna itu, kok malah jadi kesannya norak, ga enak diliat. Sekali lagi saya akui, saya gagal. Hahaha. Akhirnya saya bermain aman di gradasi warna kuning ke hijau, jadinya ya hasilnya begini.




Kamu bisa cek karya diatas di akun deviantart saya ini. Disana ada penjelasan tentang kisah si objek. Selamat ber-WPAP, eh bervektor dulu deh buat latihan. Haha. Salam WPAP! Jangan ada kurva diantara kita!

Rabu, 13 Juni 2012

Selasa, 12 Juni 2012

Lupa Logout

Saya lagi baca blog Suci ini, terus saya kasih komentar. Sementara itu saya juga lagi ngerjain post blog tentang Asphoria ini. Saya lupa belum keluar dari akun Asphoria, jadilah begini :D

Asphoria Rilis Album Ketiga

Asphoria adalah trio produsen musik ambient rock / post rock. Musiknya sudah saya gemari sejak mereka merilis single perdana tahun 2009 lalu. Ketiga personilnya adalah teman dekat saya. Di akhir tahun lalu, saya diberi kesempatan untuk belajar di Asphoria sebagai manager. Album ini adalah album yang dirilis Asphoria ketika saya menjadi manager mereka. Aktivitas saya sebagai manager sebenarnya belum optimal. Tapi sebisanya saya bagi perhatian seadil mungkin. Hehe.


Posting ini di bawah ini adalah salinan dari blogsite Asphoria ini






You can download our brand new album "Eschatology" for free, click the picture above to download.


Released by: Hujan! Rekords (6-6-2012)






 ___________________________________________________________________________________________


**ABOUT**


 ___________________________________________________________________________________________


Dalam ilmu taksonomi atau penggolongan makhluk hidup, ras manusia memiliki nama resmi homo sapiens, artinya makhluk yang berpikir. Dorongan naluri berpikir itu mendorong manusia menelusuri jawaban atas berbagai hal, mulai dari misteri kehidupan sehari-hari, pencarian entitas bernama Tuhan, awal mula kehidupan, hingga akhir dari peradaban yang mereka bangun.



Rentetan koleksi temuan tentang dunia yang manusia tempati, mengantarkan spekulasi tentang apa yang akan terjadi di akhir tahun 2012. Ada yang punya data tentang saat itu, akhir peradaban manusia akan tiba. Ada juga yang punya pendapat tentang sebuah peristiwa yang menurutnya tak sekatastropik yang ditakutkan. Namun begitulah karakter prediksi, kita tak akan pernah tahu pasti hingga ajalnya tiba.



Reaksi atas penerawangan itu mungkin sudah begitu ramai di sektor kajian ilmiah dengan sajian opini berupa laporan penelitian, jurnal, dan bentuk publikasi lain. Asphoria, trio musisi yang memproduksi melodi indie rock ambient, memberi sumbangan paradigma atas topik akhir 2012 itu, dalam bentuk paket karya atau album yang terdiri dari dua versi. Versi pertama, album ini berisi 9 lagu, tersedia secara digital, halal diunduh dan terbit pada tanggal 6-6-2012 melalui net label Hujan! Rekords. Versi kedua, album ketiga Asphoria ini, muncul dalam wujud cakram padat (Compact Disk/CD), berisi 11 lagu dan dapat diakses di toko-toko CD mulai bulan Juli 2012. Eschatology, begitulah album ini memiliki nama. Kata "Eschatology" yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan akhir zaman, menjadi deskripsi singkat tentang apa yang terkandung dalam album ketiga band asal Bogor itu.



Eschatology diawali lagu dengan titel Copimentation. Lantunan 17 detik denting piano di lagu ini menjadi simbol gradasi perubahan warna pigmen kehidupan. Tentang dunia yang tak seutopis harapan, tentang harapan yang seredup lampu abu, dikisahkan di lagu kedua, Living In A World Of Atrocity. Lagu ketiga, bertajuk serupa judul album yang secara gamblang sekaligus misterius menceritakan tentang si topik sentral, serta deskripsi kejadian-kejadian yang menyertainya. Lagu ini juga menjadi menarik karena juga disertai data-data yang dikemas dalam nada. Departemen drum di lagu ini diisi oleh Irfan Hasibuan, drummer Eleven Fourth yang juga adik dari Maul Asphoria. Eschatology mencerahkan sekaligus menyenangkan.



Persuasi untuk tak lagi menoleh masa lalu yang bisa memancing penyesalan, disampaikan Asphoria di Never Look Back. Bahwa akhir itu ada dan akan tiba, dideskripsikan Asphoria di Descending Down yang berirama pesimis. Tentang kekosongan yang identik dengan akhir yang tak seperti kondisi sebelumnya dan tak bisa diputar balik, Asphoria paparkan dalam Dialek Ruang Hampa. Lagu ini adalah versi lain dari single berjudul sama yang rilis pada tahun 2011 lalu. Fiasco hadir sebagai penerimaan atas apa yang telah terjadi. Dalam lagu ini, Asphoria menghadirkan Pewee In The Garage sebagai rekanan bernyanyi. Leave! adalah gambaran situasi di akhir dunia, ketika ada beberapa yang mengajak menyelamatkan diri, sementara ada juga yang memilih bertahan dan menerima guliran tiap keping kejadian. Versi nonfisik Eschatology diakhiri dengan This Is Not The End yang padat dengan kidung nyanyin para prajurit yang berserah diri setelah berjuang. Nyanyian ini adalah penggalan dari salah satu adegan di film Atonement.



Versi fisik Eschatology akan terdengar lebih lengkap, karena disertai This Bright White Snow dan World Of Silence. This Bright White Snow pertama kali diluncurkan di tanggal 31 Maret 2012, bertepatan dengan perayaan Earth Hour. Sementara World of Silence direkam secara langsung (live) ketika Asphoria tampil di gelaran Panggung Mahasiswa di Cafe Stevia Institut Pertanian Bogor.



Track demi track dalam Eschatology, disusun menjadi sebuah cerita. Mulai dari dunia yang berubah, timbulnya kesadaran akan perubahan, kilas balik kejadian-kejadian lampau yang mengakibatkan perubahan dunia, munculnya penyesalan, mulai ikhlas menerima, menentukan pilihan hidup yg selanjutnya, hingga berserah diri pada Tuhan. -Rheza Ardiansyah-





 ___________________________________________________________________________________________


**TRACK LIST**


 ___________________________________________________________________________________________


1. Copigmentation


2. Living In A World Of Atrocity


3. Eschatology (featuring Irfan Hasibuan)


4. Never Look Back


5. Descending Down


6. Dialek Ruang Hampa


7. Fiasco (featuring Pewee In The Garage)


8. Leave!


9. This Is Not The End


 ___________________________________________________________________________________________


**CREDITS**


 ___________________________________________________________________________________________


Produced by Asphoria


Written by Asphoria


Mixed and mastered by Riandi Komet


Art designed by Achmad Fauzan Alfansuri and Widyastuti Utami


Drums on track 3 by Irfan Hasibuan


Vocals on track 7 by Pewee In The Garage


Choir Vocals on track 9 taken from the film Attonement (2007)


Liner Notes by Rheza Ardiansyah


Released and Published by Hujan! Rekords, 06 June 2012.


 ___________________________________________________________________________________________


**CONTACT**


 ___________________________________________________________________________________________


http://hujanrekords.com


http://twitter.com/hujanrekords


+6285721751422 (Rheza Ardiansyah)


asphoria@yahoo.com,


https://www.facebook.com/asphoria


http://www.twitter.com/asphoria


http://www.asphoria.blogspot.com


 ___________________________________________________________________________________________






































 ___________________________________________________________________________________________


 






















 ___________________________________________________________________________________________






      About Hujan! Rekords






Hujan! Rekords is a netlabel based in Bogor and founded in early 2009 to accommodate the talents who have financial constraints to release his work in physical form, and provide alternative solutions through the net releases for free via digital audio format under the Creative Commons License. Hujan! Rekords run by some people who can be counted on the fingers with the concept of finding and distributing the bands potential and have a quality of work. In conducting his label we do not target the benefits in terms of material for this label is basically made up our love of music and we aim to introduce the work of bands that have the potential to not restrict the public. We don’t bordering the genre of music we were going to release, because we are more concerned about the quality of the music itself outside of genre or the name of a band. Criticism, suggestions, and input from any parties will be received for the continuation and development of Hujan! Rekords. For bands that are interested in joining, can immediately contact us and if we are interested in your material, we will provide further confirmation.






Contact:


demo@hujanrekords.com


http://www.hujanrekords.com


http://www.twitter.com/hujanrekords


http://www.facebook.com/hujanrekords







Can I Say Magazine 9th Edition

RELEASE!!
Can I Say 9th Edition

Klik gambar di atas untuk mengunduh Can I Say 9th Edition dengan format Flipping Book EXE (21 MB)

atau

Gunakan link di bawah ini untuk mengunduh Can I Say 9th Edition dengan format PDF (7 MB)






Pendidikan merupakan sebuah kuncian awal. Namun, seni pun mampu berbicara.

Apakah keduanya memiliki sebuah sinergi?

Mendidik dengan seni. Seni yang mendidik.

Kami sajikan dalam sebuah majalah digital, Can I Say 9th Edition.




Regards,

Seni, Seniman, dan Karya Seni



Selasa, 05 Juni 2012