Hari terakhir diawali dengan kegiatan outbound. Sayang saya tidak punya foto dokumentasinya. Kalau begitu saya langsung lompat menceritakan siang di hari keempat FIM X. Lanjut...
Dira dan Bang siapa gitu namanya lupa. haha. Abang ini adalah pemeran Lintang di karya musikal Laskar Pelangi. Suaranya bagus. Saya baru bahwa Dira itu anaknya Bapak-Ibu pembina setelah menyaksikan mereka berfoto bersama. Hoalah. Saya juga baru tahu kalau Dira itu angkatan 2010 setelah ngobrol sama Kak Zetsi. Hehe. Biasanya panitia kan lebih tua dari peserta ya, ternyat di FIM hal itu tidak berlaku. Dira main gitarnya bagus. Jazzy, jazz banget
Acara berikutnya adalah peluncuran buku Keydo karya Bunda Tatty Elmir. Bang Irvan beruntung jadi moderator di sesi itu.
Pasangan peserta terbaik FIM X, Ibam dan Tyas. Banyak yang mengaitkan uniknya keberhasilan mereka sebagai peserta terbaik dengan judul acara ini, FIM 10. Pasalnya, saat mereka disandingkan, seperti membentuk angka 10 :D
Bunda kami, Tatty Elmir sang penulis buku Keydo. Keydo bercerita tentang perempuan, cinta dan perjuangan di jalan yang sepi. Ga tau juga sih sebenarnya gimana, saya belum baca. Hehe
Kelompok 9-10 terpilih sebagai kelompok dengan penampilan terbaik di api ekspresi. Pras yang berkesempatan menerima penghargaan. Pras ini sutradara dibalik indahnya sajian tari saman yang kami tampilnya. (padahal ga indah-indah amat, banyak gerakan yang salah. Pras doang yang jago. Penonton ketawa paling keras pas penari saman itu tampil. Salah satu penari itu adalah Saya. haha. Tapi beneran saya sangat senang bisa belajar tari sama)
Malam itu kami melancong ke arena karaoke di seberang arena pelatihan, Cibubur Junction. Berderet tembang berhasil kami nyanyikan, dari Chaiya-Chaiya sampai I Wanna Hold Your Hand-nya The Beatles, semua kami dendangkan.
Di bawah lampu jalan. Masih ingat komentar saya di foto pertama hari kedua? Kami memang narsis. Haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar