Pasca pamor Partai Keadilan Sejahtera disinyalir turun akibat kasus suap yang melibatkan mantan presidennya Luthfi Hasan Ishaaq, presiden PKS baru Anis Matta, getol menyemangati rakyatnya. Setelah Bandung dan Medan, hari ini mantan wakil ketua DPR itu menemui kader dan simpatisan PKS di Yogyakarta. Pertemuan akbar tersebut dihadiri ribuan orang. Dari bocah kecil yang merengek minta dibelikan jajanan, hingga ibu-ibu asal Bandung yang minta ditembak kamera liputan, semua memadati gedung Sasana Amongraga Yogyakarta.
Mata acara pertama diisi dengan pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang itu mengisahkan parodi penangkapan mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang dikisahkan sarat dengan kepentingan suatu golongan tertentu yang punya niat tersendiri terhadap partai agamis itu. Singkatnya, alur kisah dalam seni pewayangan yang ditampilkan, menceritakan konspirasi di penangkapan LHI. Beberapa menit kemudian, sang presiden tiba. Presiden yang kerap dipanggil "Bung" oleh pemandu acara itu, memaparkan beberapa hal terkait masalah (cobaan menurut istilah pak presiden) yang dihadapi PKS. Presiden PKS Anis Matta, memotivasi hadirin dengan berbagai kata mutiaranya. Ia juga menuturkan berbagai contoh kasus yang diakuinya terus menginspirasi. Dari kisah presiden Serbia yang dikaguminya perkasa, kisah film Mission Impossible 4 (Ghost Protocol), hingga Gangnam Style. Soal yang terakhir muncul ketika Anis berkisah tentang berpikir out of the box. Ia mengatakan bahwa meski gangnam style terkesan aneh, nyatanya punya banyak penggemar. "Satu milyar orang mengklaim," katanya. Mungkin maksudnya satu milyar menggambarkan betapa banyak yang mempraktikkan goyangan itu. Atau yang dimaksud satu milyar berarti jutaan orang yang mengakses tarian itu di situs YouTube. Di telinga saya, justru penggunaan kata satu milyar itu yang menarik. Pasca Luthfi Hasan Ishaaq ditahan, nominal satu milyar menjadi bukan angka biasa.
Semalam sebelum Anis menghadiri pertemuan di gedung Amongraga Jogja, ia sowan ke kediaman budayawan Jogja Cak Nun alias Emha Ainun Najib. Satu milyar sempat menjadi kelakar tersendiri bagi Cak Nun. Saat berkisah tentang profesi budayawan yang dijalaninya, suami biduan Novia Kolopaking ini menyatakan kalau ia tak berdoa meminta rejeki sampai semilyar. Kabarnya kelakar itu ampuh membuahkan tawa, termasuk di shaf tamu dari PKS. Sore hari esoknya, ungkapan Anis Matta tentang satu milyar menurut saya perlu ditelaah lebih lanjut. Buat seru-seruan aja sih. Bisa aja itu sindiran Anis bagi si tersangka penerima suap sapi impor yang baru dicicil satu milyar. Jangan-jangan memang jurang antara Anis dan Luthfi memang ada. Meski di Tempo edisi 4-10 Februari 2013, Anis menyatakan penolakan. Di majalah mingguan edisi itu, dijelaskan juga penyebab disharmonisnya hubungan kedua petinggi PKS itu. Kabarnya, Luthfi minta setiap pemasukan partai dilaporkan padanya yang menjabat presiden PKS saat itu. Anis disinyalir tersinggung, karena ia jarang melaporkan "penghasilan" (di Tempo penghasilan Anis ini ditulis dengan tanda kutip).
Pasca terpilih (tertunjuk sebenarnya tepatnya) sebagai presiden PKS pengganti Luthfi, Anis Matta mengarahkan telunjuk atas prahara yang mendera Partai Keadilan Sejahtera, ke arah sesuatu bernama konspirasi. Cendikiawan Azyumardi Azra, dalam rubrik opini harian Kompas edisi 5 Februari 2013, mengingatkan kita dengan kutipan dari kerangka Tim Melley dalam Empire of Conspiracy (2000) bahwa sumber pemikiran tentang konspirasi ada dua: seseorang atau kelompok itu memegang sangat kuat nilai individualistik dan in-group belaka, dan kelompok/orang itu kehilangan sense of control sehingga mengalihkan masalah ke pihak lain. Dalam tulisan yang sama, Azyumardi memperkirakan justru penudingan terhadap konspirasi tadi berbuah kontra produktif. Soal ini, Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Ali Sera punya jawaban tersendiri. Katanya kalimat konspirasi dan zionis itu ungkapan emosi belaka. Oh, ada kata zionis. Mari tengok logo Partai Kita Semua. Ada sesuatu antara logo PKS dan simbol bintang daud. Konspirasi?
ilustrasi diatas dipinjam tanpa izin dari sini