Jika pada mining tour pertama kami mengunjungi tambang di Site Senakin, maka di babak dua tur tambang ini kami berkesempatan berkunjung ke terminal batubara di Pulau Laut.
Sekembalinya dari pulau laut, kami mengendarai speed boat Sadewa, speed boat besar yang biasa digunakan PT Arutmin. Di jalur perjalanan, kami mampir ke pantai Tanjung Batu. Tanjung Batu adalah ibu kota kecamatan Kelumpang Tengah. Pantai di daerah sana juga tak kalah eksotik.
Suatu hari, kami harus ke Pulau Laut untuk menempuh salah satu proses pelaksanaan program. Kami berangkat menuju pulau laut dengan Sadewa, tapi kembali ke Sebuli tidak dengan speed boat yang dijamin aman itu. Pagi itu kapasitas maksimal Sadewa sudah terpenuhi. Kami akhirnya kembali ke Sebuli dengan menumpang speed boat umum yang ukurannya lebih kecil dan terbuka. Bayangkan Anda duduk hampir sejajar dengan permukaan laut. Bayangkan Anda khawatir kendaraan yang ditumpangi diatas air terombang-ambing gelombang laut. Itulah yang kami rasakan dalam perjalanan itu.
Selama perjalanan menuju seberang pulau, kami dihibur rimbun mangrove. Setelah melewati tambahan setengah jam dari durasi yang biasa ditempuh dengan Sadewa, kami sampai di dermaga desa Geronggang. Dari Geronggang, kami harus menyewa mobil dan menempuh satu jam perjalanan lagi menuju Sebuli.
Setelah melalui lebih dari lima puluh hari di lokasi KKP, kami akhirnya meninggalkan Sebuli dan kembali ke Bogor. Sebelum benar-benar pergi meninggalkan Kalimantan, kami melewati hari dengan menyusuri sungai Barito, mampir ke Pulau Kembang yang dihuni berpuluh monyet. Kami juga tak lupa membeli souvenir di Martapura.
Pesona Kotabaru tak hanya habis di citra visual. Lidah Anda juga akan dibanjiri saliva saat manisnya makanan khas banjar memasuki rongga mulut. Mari, saya perkenalkan satu-persatu.
Kue Kararaban
Bingka pecah di ilat
Menu standar prasmanan Desa Sebuli
Amparan tatak pisang
Sekarang kita akan menikmati kisah dibalik figur di bawah ini.
Di sore hari, kami ikut serta para pemuda bermain sepak bola. Tak jarang pembekal--yang berdiri diantara saya dan Yudhis dalam foto diatas--juga turut bermandi peluh bersama warganya
Bersama tim pengibar bendera kecamatan Sampanahan
Di hadapan warisan Belanda
Berlatar sungai sampanahan
Jalan menuju luar Sebuli
Yudhis membulatkan bilangan tahun usianya dengan kejutan berupa siraman di malam hari dan kue yang dibuat warga
Markas kami
Tim kuliah kerja profesi bersama jajaran tim comdev PT Arutmin Site Senakin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar