Sabtu, 22 Oktober 2011

Tentang Tempel-Menempel Part 3

Di eksekusi Tentang Tempel-Menempel bagian pertama, saya tidak menemukan sesuatu spesial. Malam itu saya lewat shelter bis Faperta, cabut sana cabut sini, buang ke tempat sampah terdekat, beres. Di eksekusi Tentang Tempel-Menempel kedua ada kejadian unik. Malam itu setelah posting tulisan diatas, saya langsung menuju TKP, tentu buat nyabut publikasi yang saya anggap liar dan bukan pada tempatnya. Pas lagi nyabutin, ada orang yang liatin. Saya samperin dia, perkenalkan diri, dan kasih penjelasan bahwa kalau PEMIRA begini caranya, ga ada perubahan dong dari bangsa kita. Saya langsung ngeloyor pergi setelah bilang "kalau ada yang nanya siapa yang nyabut, bilang gue". Setelah berjalan beberapa langkah, orang yang tadi saya ajak berbincang berujar agak lantang, "gue juga setuju sama lo, PEMIRA ga ngerubah apa-apa!"

Sebenarnya bukan itu maksud saya. PEMIRA mungkin aja merubah sesuatu, tentu setelah perubahannya terencana dan dieksekusi ideal.

2 komentar:

  1. hahah good job Za...gue dulu (gue lupa taun berapa) pernah nunjuk2 calon Presma gara2 nempel poster di pepohonan di daerah tegakan sengon rektorat

    BalasHapus
  2. mmmmppppphhhh..... kebayang gw, ditunjuk2 sama teh popi itu kira2 gimana rasanya.haha

    BalasHapus