Minggu, 06 Mei 2012

Kliping

Sejak bulan Maret 2012, saya berlangganan koran. Memang benar, masih ada cara lain yang (mungkin) lebih ekologis dalam memperoleh informasi terbaru, misalnya dengan baca koran-e (epaper), meskipun saya belum tau mana yang lebih ramah lingkungan, mengorbankan kayu dengan baca koran fisik, atau mengonversi energi listrik demi koran digital. Saya memilih koran fisik karena lebih potabel, bisa dibawa kemana-mana. Saya juga memilih baca koran karena paket beritanya sudah disusunkan sesuai dengan isu-isu terhangat hari itu.

Karena merasa sayang jika koran-koran itu harus dibuang, saya lalu membuat kliping. Dengan membuat kliping, saya berniat menyusun kronologi sebuah isu. Saya juga bisa mengoleksi tulisan-tulisan bagus yang bisa dibaca ulang. Dalam membuat kliping tadi, inilah garis besar tahap yang saya lalui:

1. Baca, tandai bagian penting


2. Simpan yang sudah ditandai


3. Pilah sesuai topik


4. Tempel di kertas bekas (saya menggunakan bagian belakang kertas bekas konsultasi skripsi, bekas makalahpraktikan dulu, dan kertas bekas layak pakai lain)


5. Jilid. Awalnya saya akan menggabungkannya dalam satu sampul, tapi ternyata terlalu tebal.


6. Memisahkan berdasarkan topik. Akhirnya saya memisahkan kliping itu per topik, jadi lebih rapi juga akhirnya.

2 komentar:

  1. Keren. Saya juga melakukan hal sama sejak masih kuliah. Namun, saat ini nyaris tidak lagi, sih. :-)

    Semua tulisan saya ketika masih jadi wartawan di koran, juga masih saya simpan dalam bentuk kliping. Kalau sedang senggang, sesekali saya baca lagi.

    BalasHapus
  2. wow.saya juga mas tadinya mau ngumpulin karya2 jurnalistik saya di tv. tapi ternyata gagal.hehe.ga dari awal soalnya :D

    BalasHapus