Rabu, 24 April 2013

Denok dan Gareng


Saya tertarik menonton sebuah film, setelah ia diembel-embeli gelar juara 2 kompetisi film dokumenter internasional. Judul filmnya Denok dan Gareng. Film ini berkisah tentang kehidupan sepasang suami istri di Yogyakarta, Denok dan Gareng. Denok anak jalanan, dia pernah hidup sebagai penjual narkoba. Pacarnya kabur setelah Denok dihamili. Tiga tahun kemudian ada Gareng yang mau menerima Denok apa adanya. Pasangan itu lalu tinggal di rumah orang tua Gareng, si anak jalanan juga. Ayah Gareng kabur meninggalkan utang 40 juta yang akhirnya harus dibebankan ke keluarga Gareng dan ibunya. Bagaimana mereka menjalani hari sebagai insan berlatar belakang problema seperti dituturkan?

Awalnya saya antusias benar menikmati film ini, namun entah kenapa di pertengahan durasi, kesadaran saya melayang entah kemana, saya tertidur. Gimana enggak, film ini ga dilengkapi musik latar, benar-benar bening (kalau ga boleh disebut hambar). Kita seakan melihat aktivitas keluarga pra sejahtera ini melalui mata malaikat pencatat amal. Tapi terlepas dari skill saya yang cetek dalam menikmati film dokumenter yang bergaya visual "hidup sebagaimana mestinya", film Denok dan Gareng berhasil memotret skena menarik bagaimana kehidupan yang penuh polemik dihadapi. Meski punya utang, toh Gareng dan Denok masih bisa ikut dalam aktivitas kesenian tradisional kuda lumping (bahkan Gareng jadi penarinya dan dirasuki. Tunggu, dirasuki apa mabuk ya? Haha). Saat Gareng beraksi, Denok sumringah menyaksikan di pinggir panggung.

Saya sempat mengerutkan dahi ketika anak Denok-Gareng dimarahi orang tuanya. Dimarahi Gareng sih tepatnya, dengan disaksikan Denok. Kasihan aja anaknya dikerasin gitu. Masalah di keluarga Denok-Gareng sempat bertambah ketika adiknya Soesan kecelakaan dengan motor pinjaman. Potret lucu muncul ketika Gareng meledek ibunya yang buta huruf saat mengurus asuransi kecelakaan.

Intinya, film Denok dan Gareng ini cukup layak disaksikan. Apalagi kamu yang suka atau udah pernah nonton atau tau tentang film fiksi Radit dan Jani sama biopik Sid and Nancy. Setelah itu tonton video klip lagu Smashing Pumpkins yang judulnya Try Try Try, lengkap sudah. Mau tiru mereka? Terserah! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar