Saya dan Herry Sutresna sudah beberapa kali berbincang melalui email, tapi saya baru tahu beberapa waktu kemudian bahwa salah satu motor kelompok musik legendaris Homicide itu rutin menulis di blog pribadinya, gutterspit.com. Melalui salah satu postingnya, tahulah saya bahwa di suatu galeri di Bandung akan digelar pameran seorang seniman serba bisa bernama Andry Moch. Selepas membaca informasi disana, saya hanya sebatas tahu dan ingin datang, kendala jarak Bogor-Bandung menciutkan niat.
Beberapa minggu kemudian saya berkesempatan mengunjungi adik saya di Dago Bandung. Sewaktu melintas di depan kampusnya, saya menemukan baliho pameran yang dimaksud Ucok Homicide di blognya. Meski hari sudah petang, saya nekad menyisihkan waktu untuk berkunjung ke pameran itu. Sore itu pintu masuk galeri tertutup kawanan orang yang sedang berbincang. Saya nyatakan maksud ingin mengapresiasi, namun sayang waktu kunjung telah usai. Ketika ditanya dari mana saya berasal, barulah pengelola pameran mengasihani kehadiran saya yang demi pameran itu. Saya tak berkeberatan meski lampu besar tidak diaktifkan, meski demikian si pengelola yang wajahnya (dan rambutnya juga) mirip Tison itu berbaik hati menyempurnakan kelengkapan pameran. Saya berkeliling menikmati karya almarhum sambil berbincang dengan pengelola tadi, yang memperkenalkan diri sebagai Amenk, si perupa yang pamerannya sempat saya sesalkan tidak dihadiri, padahal ketika itu Ucok didaulat jadi penyampai opening speech. Melalui Amenk saya juga diingatkan untuk hadir beberapa hari lagi, karena Ucok akan tampil. (sementara hingga saat ini saya belum pernah menyaksikan penampilan sang legenda secara langsung). Akhirnya di hari penampilan Ucok akan berlangsung, saya benar-benar absen.
Berikut foto-foto yang menggambarkan suasana pameran Not Fade Away karya Andry Moch, seniman jebolan UPI Bandung yang mangkat di usia muda dan karyanya sudah menembus gerbang pameran tingkat internasional di berbagai negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar