Saya mengenal Ulfah pertama kali di kepanitiaan MPKMB 45 (Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru angkatan 45). Ulfah waktu itu menjabat sebagai kepala divisi konsumsi. Di tahun kedua kuliah, kami belajar di satu departemen, satu kelas, satu angkatan, hingga satu dosen pembimbing skripsi. Di akhir masa kuliah, Ulfah dikabarkan sakit. Penelitiannya tertunda karena sakit itu. Dalam tiap kesempatan jenguk Ulfah, saya selalu berhalangan ikut. Saya sempat menitipkan sebuah lagu buat Ulfah, judulnya Sembuh Ulfah.
Sembuh Ulfah by Rheza Ardiansyah
Akhir Februari lalu, sakit Ulfah makin menjadi. Saya menuliskan surat penyemangat dan menitipkan dwilogi Manis Getir Skripsi. Hari Selasa tanggal 24 April 2012, Ulfah dibawa ke rumah sakit. Besoknya, Ulfah menghembuskan nafas terakhir di samping ayahnya.
Ulfah adalah sosok yang selalu melekat dengan kesan kebaikan. Dia aktif di organisasi keagamaan kampus IPB. Di hari pemakamannya pun, rekan seperjuangannyalah yang mengantarkannya ke rumah terakhirnya. Ulfah pernah mengingatkan ayahnya untuk sabar waktu beliau menyatakan simpati atas kondisi Ulfah yang antiklimaks. Solat sunah macam solat duha, tak pernah ia lewatkan. Jangan tanya soal solat wajib.
Selamat jalan Ulfah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar