Senin, 17 September 2012 di depan kantor kedutaan besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, massa dari Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI), Majelis Mujahidin Indonesia, dan beberapa ormas lain, mengungkapkan kemarahannya atas film Innocence of Muslims yang dibuat seorang warga negara Amerika Serikat. Mereka berdemonstrasi dengan mengerahkan sekitar 500 orang demonstran. Polisi menyiagakan sekitar 750 personil dalam demo ini. Berikut kronologi ringkas melalui rangkaian foto saya.
Polisi bersiap mengamankan aksi massa yang dimulai pukul 14.30
Kawat duri dipasang membentengi kantor kedutaan besar Amerika Serikat
Kerusuhan sudah pecah sejak awal. Entah siapa yang memulai. Polisi memperlihatkan ketapel, kelereng, dan barang lain yang digunakan demonstran untuk menyerang. Seorang pemimpin demonstran dari ormas Garis (Gerakan Reformis Islam) mengaku polisi menyerang mereka duluan.
Seorang polisi merekam kerusuhan.
Seorang demonstran mengibarkan panji kelompoknya
Polisi menembakkan gas air mata. Tindakan ini dilakukan setelah aksi demonstran tak dapat dikuasai.
Selongsong peluru gas air mata
Seorang pemimpin demonstran meminta polisi untuk tidak menembak, sementara demonstran terus melempari polisi.
Polisi mengamankan demonstran yang anarkis dan tampak melayangkan pukulan. Polisi juga terluka dalam aksi itu. Setidaknya seorang anggota polisi terkena hantaman batu di mulutnya.
Polisi terus bersiaga
Sebuah mobil pemadam kebakaran rusak diamuk massa. Memasuki waktu ashar, demonstran melakukan sholat di arena demonstrasi.
Seorang demonstran memperlihatkan tulisan yang ia bawa
Seorang demonstran melintas di hadapan barisan polisi
Pasang badan
Seorang fotografer mengabadikan momen ketika massa memperkuat barisan yang sebelumnya tercerai. Pemimpin demonstran menghimbau agar massanya tidak bersikap anarkistis.
Komandan Polisi memerintahkan pasukannya untuk mundur.
Kapolda Metro Jaya Untung S. Rajab (tengah) beristirahat bersama rekannya.
Mengemis dalam krisis
Sekitar pukul 17.00, demonstrasi berakhir. Para wartawan tampak membeli jajanan di jalan yang belum bisa dilalui kendaraan seperti biasa, meski demo telah usai.
Foto-foto diatas juga dipajang di galery deviantart saya, lengkap dengan keterangan masing-masing foto dan kualitas foto yang lebih baik. Untuk mengaksesnya, klik foto di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar