Lebih baik tersesat daripada nanya. Semboyan dari sebuah iklan itu saya terapkan ketika sendirian jalan-jalan ke Romerberg di kota Frankfurt Jerman Oktober lalu. Romer adalah kawasan pusat kota perbankan Jerman itu. Di sana banyak tempat menarik yang jadi simbol Frankfurt. Seusai meliput Festival Buku Frankfurt (FBF), saya naik kereta menuju ke sana.
|
Sistem kereta bawah tanah di Jerman ada dua jenis: S Bahn dan U Bahn. Perbedaan keduanya sepengamatan saya, ada di jalur yang dilalui kereta itu di bawah tanah. Jadi lokasi jalur di bawah tanahnya beda tingkat. Nah untuk ke Romer dari Fest Halle, tempat FBF dihelat, ada pergantian jenis kereta. Sedikit membingungkan sih, terutama nyari stasium Romer yang ternyata di peta tertulis Dom/ Romer. Lalu ketika menaiki kereta yang tampak fotonya di atas itu, saya ditolong seorang ibu untuk memencet tombol yang ngebukain pintu buat saya keluar. Kirain pintunya kebuka sendiri. Hehehe |
|
Begitu keluar halte, saya langsung muncul dari bagian samping sebuah gereja katedral besar. Baru kemudian saya tahu bahwa kata dom yang ada di nama stasiun maksudnya gereja ini. Dom itu bahasa jerman dari gereja katedral, nama gerejanya St. Bartholomaus. Jadi ternyata setelah saya baca-baca, dom tidak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi museum. Yang dipamerkan di dalamnya adalah temuan seputar gedung yang berdiri sejak tahun 1356 itu, abad ke-14, alias 700an tahun lalu. Ckckck
|
|
Ini balai kota Frankfurt. Dulunya sampai tahun 1405, gedung ini fungsinya sebagai vila. Hingga saat ini, tempat itu jadi kantor wali kota. Ada suara merdu yang muncul dari sana, lalu saya hampiri. |
|
Bagian dalam balai kota yang diramaikan penampilan sebuah kelompok musik. Lagu yang mereka mainkan seperti lagu-lagunya Pure Saturday |
|
Tempat ini namanya Kunstverein, galeri yang selalu memamerkan karya seni kontemporer. Kontemporer itu maksudnya terbaru, lebih modern dari modern. Just in case kamu belum tahu. Hehe. Nah yang menghiasi pintu masuknya itu adalah karya instalasi buatan Joko Avianto. Di dalamnya juga ada sejumlah karya seni buatan artis dari Indonesia |
|
Malam itu hujan gerimis. Kalau cerah, bakal ada tukang nasi goreng lengkap dengan gerobaknya yang khas Indonesia. Di kesempatan lain kunjungan ke Romer, saya menjumpai gerobak itu tapi nggak beli. Hehe |
|
Berkalang gedung lain di kompleks Romer, tampak air mancur keadilan alias Fountain of Justice. Patung berbahan perunggu itu dibuat tahun 1887. Di depannya suka ada pengamen yang memainkan musik klasik atau pop akustik dengan syahdu. |
|
Sebuah patung di pinggiran jalan menuju Romer |
|
Sebuah foto ketika tempok berlin runtuh dipajang di jendela pertokoan |
|
Ini bawaan saya malam itu. Kamera, tripod, koper berisi laptop dan kelengkapan liputan lain. Ribet dan berat memang. |
|
Jalan utama yang terintegrasi dengan jalur tram begitu keluar dari gang menuju Dom. Malam itu sekitar jam 8 udah sepi. Saya sempat hampir tersesat karena keluar dari pintu yang salah. Tujuan utama saya malam itu sebenarnya ingin lihat instalasinya Joko Avianto tadi. Katanya begitu keluar langsung kelihatan, eh kok ini malah ke jalan antah-berantah. Hehe |
|
Mural mewarnai dinding menuju pintu masuk kereta bawah tanah |
|
Suasana sepi di stasiun kereta bawah tanah |
|
Dua orang berpacaran di stasiun. Orang Jerman cuek dengan aktivitas seperti itu. Mereka maklum jika ada sepasangan yang saling peluk atau cium, bahkan yang lagi nyuntik narkoba pun dibiarin. Iya, saya lihat sendiri itu. Gak berani foto lah tar saya ditusuk sama jarumnya itu. Hehe |
|
Begitu jalan ke hotel, saya mampir ke sebuah tempat makan dengan menu utama ikan-ikanan. Saya beli ikan salmon dan besar sekali ikannya tapi enak. Penjualnya muslim dari timur tengah dan ketika tahu saya dari Indonesia, mereka kasih roti gratis. Hehe. Nah ini foto diambil saat saya nunggu makanan pesanan selesai dibuat. Seorang pengunjung makan ikan di samping akuarium berikan dan di depannya sebelah kiri (alias di belakang saya bagian atas) ada sebuah TV yang menayangkan ikan-ikan hias yang berenang bebas. Total sekali restoran ini menghadirkan segala hal tentang ikan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar