Sebelum menjelajahi hari kedua Fusion Music Festival 2011, saya tampilkan dulu tweet yang dikicaukan panitia di pos terakhir pagelaran itu.
Panggung ballroom menjadi pemantik acara. Jika amplifier di ruang ini sudah memanas, maka itu tandanya kartu domino pertama telah dijatuhkan, rangkaian pengisi acara lain akan menambah riuhnya Fusiomusic 2011. Adalah Kuas Cielo, band tuan rumah yang terdiri dari kawanan lima orang itu melontarkan balak nada pertama. Beberapa lagu mereka tiupkan di antara hembusan AC yang memadati panggung indoor itu. Karakter vokal yang menempati oktaf atas menjadi ciri tersendiri band yang berulang tahun di penampilannya hari itu. Kontemplatif dan megah adalah dua kesan yang timbul dari karya mereka. Tolong beri ruang, Kuas Cielo akan menghajar hari.
Flavalicious MAX!! from rheza ardiansyah on Vimeo.
Geser kiri dari panggung Flava, saya mendapati band di bawah ini. Jazz adalah warna yang mereka tampilkan. Menyanyikan lagu musisi lain masih jadi trik yang mereka tampilkan dari atas pentas.
Jelang UAN from rheza ardiansyah on Vimeo.
Andai saja kamu ada di ballroom sekitar sejam sebelum jeda maghrib, kamu akan menemukan band ajaib ini. Everyday namanya. Soal musik oh sudahlah tidak usah kita ragukan lagi. Kamu yang tidak tahan ingin bergoyang bersama mereka sebaiknya meminta teman untuk menemani, karena meski musiknya memang danceable, tak ada audiens yang berani menemani pengisi acara menari mengikuti irama. Panggung yang mereka injak saat itu adalah panggung terakhir untuk nama Everyday. Ucup dan kawan-kawan akan berganti nama. Entah jadi apa nama baru band itu nantinya. Entah apa juga alasan yang melatari penggantian nama itu. Saya yakin pergantian nama band itu tidak ada kaitannya dengan perubahan nama Peterpan. :D
Everyday from rheza ardiansyah on Vimeo.
Warna langit perlahan menjadi biru suram, hari mulai gelap. Sementara itu Souljah masih asyik bergoyang dengan ska-reggaenya. Saat Mars Jangkrik mulai dinyanyikan hingga beberapa baris awal, terjadi sebuah keanehan. Cek saja video di bawah ini.
Stopped Souljah from rheza ardiansyah on Vimeo.
"Ini acara teraneh yang pernah dihadiri Souljah," ujar vokalis pria. Pernyataan itu muncul sebagai ekses dari penghentian penampilan Souljah di Mars Jangkrik tadi. Pasalnya, Mars Jangkring berderik bersamaan dengan kumandang adzan.
Souljah from rheza ardiansyah on Vimeo.
Kembali ke ballroom adalah satu-satunya pilihan saat semua panggung outdoor sibuk dengan soundcheck. Band yang (sayangnya) saya lupakan namanya ini begitu ramai dengan penonton. Mereka membawakan musik yang kental aroma jazz, meski masih musik aransemen ulang. Ternyata, penyanyi band ballroom ini adalah penyanyi di panggung outdoor yang tampil setelah Flavalicious. Pemain gitar di panggung outdoor tadi adalah pemain gitar di hari pertama yang memakai kaos Lamb of God dan memainkan jazz. Bassis di panggung outdoor tadi juga pernah bermain bass juga kemarin siang dan tadi siang. Apalagi peniup saksofon. Kemunculannya yang tak jarang menyiratkan bahwa tak banyak musisi yang bisa memainkan istrumen itu. Benarkah demikian? Banyak sekali ternyata irisan antar band yang tampil dalam wujud personil-personilnya. Saya tak berani berspekulasi tentang alasan terjadinya fenomena ini, silahkan menebak-nebak. :D
Boyz II Boys from rheza ardiansyah on Vimeo.
Mocca - Lucky Me (Live From Fusion Music Festival 2011) from rheza ardiansyah on Vimeo.
Kita akhirnya tiba di penghujung acara. The Extra Large diberi kehormatan menjadi juru khatam. Duet dengan Pandji Pragiwaksono adalah puncaknya. Rapper multitalenta itu tampil enerjik diantara para personil band yang semua bajunya berukuran XL atau mungkin lebih besar.
The Extra Large feat. Pandji from rheza ardiansyah on Vimeo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar