Untuk mendaki gunung tinggi, biayanya tidak murah. Untuk mengakali agar biaya tersebut tidak terlalu membengkak, maka diajukanlah paket sponsorship. Beberapa hari sebelum keberangkatan, ada sebuah merk alat pendakian gunung yang bersedia menyediakan komponen pendakian artifisial. Sayang, akhirnya nggak jadi. Alhasil kami meminjam alat ke sejumlah kenalan. Kang Edy Pras memiliki jaringan pertemanan ke sejumlah pemilik alat pendakian. Temannya tadi pun berbaik hati meminjamkan. Sementara sehari jelang keberangkatan, saya dan Wildan menghadap Pak Abeng, wartawan senior di Metro TV sekaligus dedengkot organisasi pecinta alam Wanadri. Pak Abeng berbaik hati meminjamkan saya sepatu salju yang baru dipakai sekali di gunung Elbrus Rusia. Pak Abeng bahkan mengantar kami meminjam sepatu khusus salju/ es (crampon) ke teman-temannya. Kang Ogun dan Kang Asep pun meminjamkannya untuk kami. Dalam perjalanan pulang, saya bertanya ke Pak Abeng, bagaimana bisa hubungannya dengan kedua sejawatnya tadi sedemikian erat meski dari percakapan mereka saya tahu mereka tidak terlalu sering berkomunikasi. Pak Abeng pun menjawab dengan pujian, bahwa itulah keuntungan berorganisasi, terutama di Wanadri.
Pada akhirnya, saya menggunakan sepatu yang dipinjamkan Kang Edy, karena sepatu Pak Abeng lebih cocok dipakai di daratan bersalju, selain karena saya juga belum terbiasa. Hehe. Hari keberangkatan pun tiba. Semua perlengkapan dan perbekalan siap. Saatnya mengikuti upacara pelepasan tim pendaki. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar