Awal September itu hasil liputan kami tayang. Dua pekan sebelumnya, rangkaian misi penjejakan kaki di puncak tertinggi Indonesia telah ditempuh. Pelaksanaannyalah yang jadi kisah utama di tayangan itu. Adalah Maximus Tipagau, ketua yayasan Somatua dan pemilik sebuah perusahaan ekspedisi, Adventure Cartenz. Dialah yang jadi operator misi kami itu. Ia menyebar undangan ke sebuah café di pusat kota Jakarta. Belasan orang datang. Mereka orang yang terlibat misi di tengah agustus itu. Kami kembali bertemu setelah dua di antaranya berhasil mencapai puncak Carstensz. Pertemuan kami berbarengan dengan penayangan hasil liputan. Alhasil teriakan khas Maximus menggema di ruang sempit tempat makan itu. Setengah jam kemudian, tayangan usai. Obrolan pun berpindah tempat.
Puluhan meter di atas tanah, di sebuah ruang apartemen, sebuah presentasi dipaparkan. Ternyata, Maximus belum menyerah. Ia masih berambisi membawa anak papua ke puncak-puncak dunia. Meski misinya yang pertama gagal, ia tak kapok merencakan target berikutnya. Mulai dari promo ke berbagai universitas, pendakian ke sejumlah puncak, hingga dokumentasi dan publikasi dalam wujud buku, direncanakan sudah. Maximus rupanya belum mau berhenti. Ia masih menjunjung cita-citanya, agar orang Papua, tidak hanya jadi penggembira, tapi juga pelaku utama. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar